Wednesday 31 December 2014

Baca Bareng dan Opini Bareng BBI-2015


Reading Challenge tahun 2014 tak ada satu pun yang sukses. Semua gagal total. Kapok ikut RC? Ternyata tidak. Tapi, untuk tahun 2015 saya memilih yang tidak terlalu sulit. "Padahal RC kemarin juga nggak ada yang sulit" #bergumam.

Lagi-lagi, yang penting niat dulu. Nawaitu-nya dulu. Untuk selanjutnya kita lihat saja nanti bagaimana jadinya. Semoga tahun 15 lebih konsisiten, lebih fokus, dan punya komitmen tinggi. Amin.

Tidak seperti tahun lalu yang hanya ada tema baca bareng tiap bulan, tahun 2015 BBI membuat Opini Bareng pula setiap bulannya. Wah, ini asyik dan lebih mudah diikuti insyaAllah.
Apa saja tema Baca  dan Opini Bareng 2015?



Tema Baca Bareng:

  • Januari: Buku Secret Santa, dipos tanggal 30 Januari 2015. (skip karena saya tidak ikut event SS)
  • Februari: Profesi, yaitu buku-buku yang di dalamnya dijelaskan cukup rinci mengenai profesi tokoh-tokohnya. Misalnya, Twivortiare Ika Natassa yang menjelaskan profesi bankir. Dipos tanggal 27 Februari 2015.
  • Maret: Adaptasi buku ke film atau film ke buku, misalnya The Fault in Our Stars, Supernova, dll, dipos tanggal 31 Maret 2015.
  • April: Buku yang sudah diterbitkan yang sebelumnya dipos online (wattpad, blog, forum, dll), misalnya Coup(L)ove Rhein Fathia, Kambing Jantan Raditya Dika, dll., dipos tanggal 30 April 2015.
  • Mei: Buku bertema Hak Asasi Manusia dan kritik sosial, misalnya I am Malala, Kumpulan Puisi Wiji Thukul, A Time to Kill John Grisham, dll., dipos tanggal 29 Mei 2015.
  • Juni: Budaya dan setting Indonesia, misalnya Laskar Pelangi Andrea Hirata, Lampau Sandi Firly, dll., dipos tanggal 30 Juni 2015.
  • Juli: Kenakalan anak-anak, misalnya serial Malory Towers Enyd Blyton, serial Anak-anak Mamak Tere Liye, dll., dipos tanggal 31 Juli 2015.
  • Agustus: Seputar Perang Dunia I dan II, misalnya Code Name Verity Elizabeth Wein, A Farewell to Arms Ernest Hemingway, dll., dipos tanggal 28 Agustus 2015.

  • September: Sastra Eropa, misalnya buku-buku Jane Austen, Leo Tolstoy, dll., dipos tanggal 30 September 2015.
  • Oktober: Horror, misalnya buku-buku Eve Shi, R.L. Stines, dll., dipos tanggal 30 Oktober 2015.

  • November: Detektif / Thriller / Misteri, misalnya Gone Girl Gillian Flynn, Da Vinci Code Dan Brown, Agatha Christie, dll., dipos tanggal 27 November 2015. 
  • Desember: Baca bareng 1 judul, ditentukan kemudian, dipos tanggal 28 Des ember 2015.


Kegiatan Opini Bareng

Opini Bareng ini bentuk kegiatannya lebih fleksibel dan bebas daripada Baca Bareng. Intinya adalah, Divisi Event memberikan tema yang harus teman-teman eksplor dalam satu bulan. Namun, bagaimana cara teman-teman menyampaikan tema opini tersebut adalah bebas; teman-teman bisa membuat satu pos berisi opini teman-teman terkait tema, bisa membuat daftar bacaan sesuai tema (Top 5, Top 10, dsb), bisa juga memilih buku-buku bacaan selama sebulan sesuai tema opini bareng dan menulis resensi dengan menitikberatkan pada tema Opini Bareng.
Tidak ada tanggal khusus posting bareng dan teman-teman bisa membuat 1 pos atau lebih bertema sama dalam 1 bulan.
Silahkan gunakan banner Opini Bareng di awal posting kamu, ya.

Di bawah ini adalah tema Opini Bareng dan pertanyaan pancingan (tidak harus kamu ikuti, tapi bisa jadi panduan kalau kamu bingung mau membahas apa)

Tema Opini Bareng
♥ Januari: Ekspektasi
Pernahkah kamu ingin membaca suatu buku karena mendengar buku itu bagus atau merasa sepertinya buku itu “gue banget”? Bagaimana setelah kamu akhirnya membaca buku yang kamu inginkan itu? Atau pernah sebaliknya, menyangka tidak akan suka suatu buku tetapi ketika kamu selesai membacanya kamu malah menikmatinya?

♥ Februari: Karakter Tokoh Utama
Apakah kamu lebih menyukai karakter utama yang serbasempurna, mirip dengan kepribadianmu, atau yang hidupnya penuh dengan masalah dan ketidaksempurnaan? Apakah kamu menyukai tokoh utama yang cerewet atau pendiam?

♥ Maret: Alur Cerita
Apakah kamu tipe yang ingin alur cerita maju teratur atau melompat-lompat? Buku dengan alur yang paling menyenangkan dan paling menyebalkan yang pernah kamu baca?

♥ April: Hubungan dengan Pembaca
Apakah kamu pernah merasa terhubung dengan suatu bacaan? Apakah kamu pernah mendapati buku yang pesan moralnya sama sekali bertentangan dengan pendapatmu? Bagaimana menyikapinya?

♥ Mei: Realita Sosial
Pernah merasa buku yang kamu baca sangat jauh dari kenyataan? Sangat sesuai dengan kenyataan? Kemungkinan akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat?

♥ Juni: Setting dalam buku
Bagaimana penulis menuliskan latar buku yang kamu baca? Apakah membuatmu dapat membayangkan tempat itu pada waktu itu?

♥ Juli: Side-kick characters
Pernah membaca buku di mana karakter utama memiliki teman baik? Apakah si teman baik itu berhasil mencuri perhatianmu? Apakah si teman baik berpengaruh besar pada si tokoh utama?

♥ Agustus: Amanat
Apakah buku yang kamu baca membuatmu belajar sesuatu dan sampai kini kamu terapkan dalam kehidupanmu?

♥ September: Peran Wanita
Pernahkah kamu membaca buku di mana wanita tampil sebagai tokoh yang sangat kuat dan patut dikagumi? Atau justru sebaliknya, tak berdaya dan menyusahkan? Dari buku yang kamu baca, bagaimana peran wanita dalam buku itu?

♥ Oktober: Klimaks
Apakah buku yang kamu baca memiliki titik di mana rasanya kamu sangat deg-degan, geregetan, dan sebagainya? Ataukah datar saja? Mana yang lebih kamu suka?

♥ November: Logika dalam Cerita
Apakah buku yang kamu baca masuk akal? Apakah kamu tidak keberatan membaca buku yang tidak masuk akal secara logikamu?

♥ Desember: Bebas
Pilih satu hal yang menurutmu menarik untuk dibahas. Bisa terkait selera bacaan pribadimu secara umum bisa juga terkait bacaanmu bulan ini.


Untuk tahun ini, Divisi Event tidak akan mengadakan voting posting favorit setiap bulan. Namun, untuk peserta Baca Bareng dan Opini Bareng teraktif, Divisi Event menyediakan masing-masing satu paket hadiah.
Diingatkan kembali untuk memudahkan penilaian, selain mengisi linky yang disediakan Divisi Event setiap bulan, mohon agar teman-teman juga mencantumkan label “Baca Bareng” dan “Opini Bareng” di tiap posting dan mencantumkannya di sidebar blog teman-teman, untuk memudahkan pendataan dan pengecekan.


 

Wednesday 24 December 2014

2015 Joglosemar Tantangan Babat Timbunan

Iyess ...! Akhirnya keluar juga tantangan untuk diet beli buku sekaligus menipiskan timbunan. Perasaan berdosa bagi kebanyakan penggila buku adalah banyak membeli dan banyak menimbun. Bukan berarti sedikit membaca, lho. Karena entah mengapa, setelah punya bukunya biasanya malah ketimbun ingat awalan "ke" bukan "di" alias tidak sengaja *tertawa pokil
Kalau saya biasanya lebih nafsu baca buku dari rental ketimbang yang dibeli. Tapi, karena ada banyak buku yang lebih pas buat dibeli daripada sekadar dipinjam, jadi ya gitu, deh.

Nah, setelah obrolan simpang siur di WA anak-anak Joglosemar, akhirnya Oky yang jadi host acara ini mengubah jumlah buku yang tahun kemarin 10 menjadi 5 saja. Soalnya kalau menghabiskan 10 buku timbunan baru beli yakin nggak ada yang sanggup, kecuali beberapa dan kadang-kadang.

Jadi, karena tantangan ini cukup ringan, ayo para penimbun ikut 2015 Joglosemar Tantangan Babat Timbunan! Rules-nya gampang kok. Intinya Jangan nambah timbunan sebelum menyelesaikan 5 buku yang ada di rak/foldermu.


Rambu-Rambu untuk ikut:

  • Tidak perlu membuat Master Post. Tapi kalau mau buat, itu akan sangat membantu dalam mendata buku untuk sementara. Sekaligus jadi semacam reminder bahwa kalian sudah berjanji untuk diet beli buku dan babat timbunan.
  • Daftarkan blogmu (atau facebook) ke Oky. Ajak yang lain, semakin banyak teman, semakin besar tingkat keberhasilanmu.
  • Tetapkan target, minimal habiskan 5 timbunan (buku). Selebihnya boleh kamu tetapkan sendiri, mau pasang target 7 buku, 10 buku, atau 15 buku sebelum beli buku baru no problem, silakan aja kalau kuat hehe.
  • Be self-dicipline. Buat rulesmu sendiri (cek opsi rules di bawah). Flexibel aja, semampunya, tapi disiplin. 
  • Tantangan ini berlaku sepanjang tahun 2015, di mulai dari  1 Januari 2015 - 31 Desember 2015
  • Di akhir tahun, silakan buat wrap up post untuk mereview hasil tantanganmu. Sukses atau nggak?
  • Enjoy the challenge
Make your OWN RULES:
OPSI RULES

1. BUY 1 book after read 5 books
2. BUY books after read 5 books

3. Add 1 ebook after read 5 books
4. Add ebooks after read 5 books
5. Borrow/swap 1 book after read 5 books
6. Borrow/swap books after read 5 books
7. Collect 1 book after read 5 books
8. Collect books after read 5 books



CONTOH #1:

I pledge myself to read 5 pile of books before..

1. I buy 1 book

2. I add ebooks

3. I borrow/swap 1 book


My Own Rules:
2. BUY books after read 5 books

6. BORROW/SWAP books after read 5 books







Islamic Reading Challenge [Master Post]

Sudah lama ingin mengulas buku-buku Islam dan bernuansa islami. Tapi, belum kesampaian juga. Padahal buku-buku Islam di rumah banyak, sayang kalau tidak direview agar orang lain tahu.
Syukurlah niat saya beriringan dengan niat Sinta, pemilik blog Jendelaku Menatap Dunia. Jadi, begitu dia mengeluarkan tantang IsRC, Islamic Reading Challenge, saya langsung semangat mendukung. Pokoknya semangat dulu, entah bagaimana nantinya. Kebiasaan kalau ikut RC selalu gagal total.
Sebenarnya membuat kriteria islami itu agak susah menurut saya. Tapi, tak perlu dibahas. Untuk saat ini, ikuti umumnya saja dulu.

Karena semakin banyak temannya semakin bersemangat, ayo ikut RC ini. Syaratnya nggak ribet. Cuma daftar dan pasang banner ini:

Saturday 6 December 2014

Satria November #2

Hai, masih ingat aku, Mima, yang pernah ngalamin petualangan menegangkan tak terlupakan bareng Inov alias Satria November? Namanya, sih, keren, tapi, dia kemarin terlibat dengan kasus narkoba. Kalau lupa, baca dulu kisahku di seri 1. Emm, tapi langsung ke seri 2 juga nggak pa-pa, sih. Nggak bakal bikin bingung, karena di halaman awal ada ringkasan kisahku bareng Inov. Aku kenal Inov karena dia anak sahabat Mama. Supaya jauh dari genk narkoba yang masih mempengaruhi, Inov dititipin ke rumahku. Dan karena itu, aku terlibat dalam petualangan seru bareng Inov.

Jadi, Satria November #2 ini lanjutan dari Satria November--cover lama tanpa #1 dan covernya hijau lembut. Sekarang dicetak lagi dengan cover hijau juga tapi style sama dengan cover Satria November #2. Kemarin ngintip sekilas, font-nya lebih enak. Lebih gede dan nggak rapet-rapet kayak yang edisi lama.

Oya, tahu, kan, yang nulis novel ini MIA ARSJAD? *Tahu lah Buuu, orang di cover ada*. Pinter, deh, berarti nggak usah dijelasin. *ditoyor pakai tulang manusia purba.

Karena Inov, aku sekarang sama Gian resmi jadi pacaran. Tapi, tetap saja aku suka kangen sama Inov. Dia kan udah deket banget dan jadi tempat curhatku, jadi nggak pa-pa, kan, kangen?  Biasanya kita suka sms, wa, dan lain-lain, tapi ini sudah dua harian, Inov nggak bales pesanku. Padahal kata Mama, yang telepon sama bundanya Inov, dia baik-baik saja.
Aku, sih, mana percaya?
Dan, aku kaget setengah mati, ketika tahu-tahu Inov muncul di hadapanku. Kapan dia datang ke Bandung? Kenapa dia nggak bales pesanku? Ternyata Inov masih si robot somplak. Ekspresinya masih datar sedatar-datarnya, ngomongnya cuma sepatah kata.

Meski begitu, aku seneng banget akhirnya bisa ketemu Inov. Apalagi dia ngaku sengaja bikin kejutan untuk ultahku. Ih, sweet banget, ya. Tapi ternyata senengnya nggak lama. Inov ternyata menyembunyikan rahasia. Dan dia bohong sama aku, Mama, dan semua orang. Aku jelas kepo dan sok jadi detektif ngikutin Inov.  Aku kaget setengah mati, ketika mendapati Inov tinggal di rumah yang kumuh sekumuh-kumuhnya, dan tampak sedang ada urusan dengan orang-orang bertato, berbadan kekar, berwajah bengis sebengis-bengisnya *Hmmmpfttt*.

Jadi, seperti kisahku yang pertama, kali ini karena kekepoanku dan kecerobohanku, aku ikut terlibat langsung dalam sebuah kejahatan dan genk kriminal.Karena sudah ketahuan, Inov harus pura-pura kalau kami pacaran. Aku tak bisa berbuat apa-apa kalau mau Inov, aku, dan Mika--kakak kembarku--selamat.

Sebenarnya nggak masalah aku selalu bersama Inov, tapi ada Gian. Gimana, dong? Dan bisa ditebak, bagaimana marahnya Gian sama aku. Yah yah ... aku paham dia marah. Tapi, aku juga tak bisa bilang jujur karena pertaruhannya nyawa kami. Dan aku juga nggak mau menggagalkan operasi penangkapan Boss Besar dan komplotannya yang sudah dirancang matang oleh kepolisian.
Karena Inov, aku melihat secara langsung adegan kekerasan dan darah yang membuatku  gemetar dan mual. Karena Inov, aku harus berbohong, dari satu kebohongan ke kebohongan yang lain. Tapi, ini bukan kesalahan murni Inov. Ini salahku yang suka telat gunain otak.

Tapi, dari pengalaman ini aku belajar agar lain kali nggak kepo akut, mikir dulu baru bertindak.Aku jadi tahu betapa kejamnya dunia hitam, dan betapa mirisnya saat anak-anak seusiaku terperosok ke dalam jurang kejahatan hanya demi gengsi dan uang.

Mia Arsjad pinter banget menuliskan kisahku dengan kalimat-kalimat dan dialog lucu yang bikin aku ngikik sendiri saat baca tulisannya. Makasih ya, Mia, telah menulis kisah ini, dan aku menangis lagi saat membaca halaman-halaman akhir, sebelum ditutup dengan kisah yang serasa ngemut gula.

Covernya aku no comment *bukan sok ngartis*, tapi aku cuma tertarik dengan font judulnya. Ilustrasi lainnya biasa aja, nggak jelek tapi juga nggak bagus yang bikin aku ngeliatin lama. Meskipun syukurlah warna birunya nyala banget waktu dipajang di rak buku. Jadi, kalau nyari nggak susah.

Nah, ini, kenapa di awal-awal banyak typo coba? Ada juga yang keliru nyebut nama. Harusnya yang ngomong A, tapi ditulis B. Secara ini terbitan Gramedia, yang kata seorang editor *kedip-kedip* dia suka takjub dengan zero typo buku-buku Gramedia.

Selain itu, aku merasa nggak rugi, sih, udah ngeluarin uang buat beli buku ini *kisah sendiri, kan, pantas, untuk dikoleksi*. Betuull?


Supaya nggak pada bingung, aku tulis siapa saja tokoh di cerita ini dan karakternya:

Aku (Elmima Srikandi Millenia): kata orang aku tengil, suka merepet kayak betet sampai-sampai semua   orang yang aku ajak bicara sering mbekep mulutku biar diam. Tapi aku baik, berani (atau kepo?), dan penuh perhatian--terutama pada Inov.

Inov alias Satria November: robot somplak tanpa ekspresi, nggak bisa ngomong panjang kecuali saat bulan purnama--boong deng--, jangkung, sekarang lebih berisi karena sudah terapi setelah kecanduan narkoba dan paru-parunya membaik, sayang banget sama aku --sepertinya--, heroik, dan nerima aku apa adanya meski suka nyeplos pedas dan nyindir.

Gian: pacar aku , ketua Osis, pintar, berwibawa, selalu rapi pi ... pi ..., bahkan selalu pakai sepatu pantofel yang mengilap, dan berusaha membuat aku jadi cewek feminin dan anggun.

Mika: kakak kembarku, yang tetep suka ngeledek aku tapi kami saling menyayangi. Perannya kurang banyak di seri 2 ini. Soalnya Mika sudah punya cewek, jadi dia sibuk sama ceweknya. Dasar!

Mama: yaah, kayaknya dari Mamalah bakatku merepet dan suka teriak kayak Tarzan.

Teh Julia: asisten di rumah, logat sundanya dicampur Inggris bikin ngakak njengkang. Dia mengaku masakannya jauuuuuh lebih lezat daripada para chef cantik seksi di tv. Terserahlah!

Tante Helena: Bunda Inov. Dia sangat menyayangi Inov.

Kiki, Dena, Reva: sahabatku yang paling baik tapi konyol dan sok-sok berlagak jadi wartawan dan detektif yang hobi menginterogasiku.

Tuesday 23 September 2014

Rahasia Hujan

diambil dari blog penulisnya
 Judul: Rahasia Hujan
Penulis: Adham T Fusama
Penyunting: J. Fisca
Pendesain sampul: Fahmi Fauzi
Penerbit: Moka Media
Tebal : 272 hlmn.
Cet. Pertama 2014
ISBN 979-795-857-4
Sinopsis

Pandu satu-satunya murid yang berhasil membuat Anggi, muid dari Jepang, mau sedikit bicara dan tersenyum. Anggi adalah cewek misterius, dan asosial. Pandu, sebagai teman sebangku, berusaha bersikap ramah pada Anggi. Usaha Pandu sedikit berhasil. Paling tidak, Pandu dapat membujuk Anggi mengirim lukisannya yang indah pada Nadine, pacar Pandu sekaligus pemred mading sekolah mereka.
Tapi, Mamet, sahabat Pandu, merasakan keanehan pada sikap Anggi. Aneh yang membuat bulu kuduk meremang.
Ternyata kecurigaan Mamet mulai mempengaruhi Pandu. Beberapa hal aneh terjadi. Ada paket parfum mahal datang ke rumah Pandu, ponsel Mamet lenyap, hingga tahi kucing di ruang redaksi yang membuat Nadine gusar.
Di pesta ulang tahun Anggi sekaligus perayaan tahun baru, yang diadakan di rumah Anggi peristiwa mencekam terjadi. Nyawa mereka menjadi taruhan. Pandu harus bertindak, di tengah hujan deras dan petir, melawan tubuhnya yang lemah dan ketakutan.

My opinion:
Saya baru tahu kalau boneka-boneka gundul yang digantung dan menjadi cover buku ini disebut teru-teru bozu. Sejak melihat covernya, saya sudah curiga kalau ceritanya bakal menyeramkan. Makanya, saya tak berani membacanya saat sendirian, dan inilah alasan kenapa lama sekali saya menyelesaiakannya.
Sebenarnya kalau saya baca blurb belakangnya dengan cermat saya tak perlu curiga bakal menemukan cerita-cerita mistis. Hihihi. Di sana tertulis kalau novel ini bergenre thriller, dan genre ini saya sukai, asal tidak terlalu berdarah-darah.

Pada awal bab, aura dingin dan misterius Anggi sangat terasa. Syukurlah, kehadiran Mamet dan Nadine yang cantik membuat novel ini tidak selalu muram. Saya suka karakter mereka berdua, meski bukan tokoh utama.

Ceritanya mengalir cukup lancar dan enak diikuti. Hanya saja, menurut saya aura Anggi jadi kurang terasa 'dingin' dan greget di akhir cerita. Apalagi dengan adegan-adegan 'vulgar' --dari sudut mata saya--malah membuat rasa mencekam yang saya harapkan sejak pesta ulang tahun jadi lepas.
Tapi, tetap saja Adham T Fusama mampu membuat saya menangis pada adegan *spoiler indicated* sampai di adegan di rumah sakit.

Satu hal lagi yang saya harapkan ada penjelasan yang lebih kuat, adalah latar belakang Anggi hingga memiliki perilaku menyimpang seperti itu. Patah hati yang dialami Anggi tidak cukup kuat untuk meyakinkan saya sebagai penyebab satu-satunya.
Tema novel ini sarat pelajaran dan pesan buat remaja dan sekolah, dan semoga novel Adham lainnya bisa saya nikmati lagi.
Kali ini saya tidak digoda dengan typo. Yeay ...! Selamat buat penulis, editor, dan proofreadernya.

*TRIVIA
Teru-teru bozu adalah boneka tradisional Jepang yang terbuat dari kain putih atau kertas yang digantung di tepi jendela dengan benang. Jimat ini diyakini memiliki kekuatan ajaib untuk mencerahkan hari dan mencegah hujan turun. 
Teru-teru bozu juga ada nyanyiannya. Di novel ini, Anggi sering menyanyikan lagu teru-teru bozu.

Friday 12 September 2014

Kaliluna, Luka di Salamanca

Kaliluna, gadis pemanah dari Jogja yang membawa luka ke Salamanca.
Mimpi Kaliluna sebagai atlet panahan berakhir setelah jiwa dan raganya tergores di sebuah malam kelam. Ia percaya satu-satunya tempat yang dapat menyembuhkan jiwanya yang pecah adalah tempat yang asing, seperti Salamanca, Spanyol.
Tetapi berada di kota yang Sungai Tormes mengalir dan cuche memanjakan lidah, tak kunjung membuat jiwa Kali tenang. Ia harus berhadapan dengan Frida, ibu yang meninggalkannya saat kecil dan Ibai, pemuda berdarah Vasco dengan sejuta mimpi dan sebuah rahasia.
Di antara desau dedaunan pohon ceri dan harapan yang tergantung pada gembok Pozo de los Deseos, dapatkah Kali kembali memanah bintang seperti dalam dongeng masa kecilnya atau haruskah ia remuk terinjak seperti semak conyza di pinggir dermaga?

Pertama kali melihat cover ini diunggah di FB saya langsung tertarik dengan judulnya. Covernya juga tak kalah bagus. Lebih menonjolkan judul. Saya memberikan apresiasi tinggi untuk penulis yang menggunakan judul dengan Bahasa Indonesia. Kaliluna, Luka di Salamanca enak diucapkan karena berima dan puitis.
Nama Ruwi Meita memang jaminan untuk masalah diksi. Sejak lembar pertama saya sudah siap mendapatkan taburan diksi yang indah dalam narasinya.

Jadi, novel ini bercerita tentang seorang gadis Jogja bernama Kaliluna. Biasa disapa Kali. Dia pemanah yang hebat. Suatu malam, saat sedang berlatih untuk persiapan SEA GAMES, terjadi peristiwa yang sangat tragis. Dari sinilah berawal semua luka yang dibawa Kali hingga Salamanca. Trauma yang dibawanya sangat parah, hingga Kali akan histeris hanya melihat busur panah.

Kali memilih Salamanca, karena di sana tinggal Frida, ibu kandung yang meninggalkannya saat kecil demi seorang pria berdarah Vasco, Gorka.Tapi, bukan untuk memeluk dan mencurahkan lukanya, Kali justru memilih Frida karena dia menganggap Frida adalah orang asing, tetapi dapat menopang hidupnya selama di Salamanca.

Di dermaga Higuera, di tepi Sungai Thormes, Kaliluna bertemu Ibai. Kali merasa ketenangannya terusik, karena dia ingin sendirian, merenung, dan meresapi lukanya. Tapi, bukan Ibai kalau menyerah begitu saja. Selalu ada cara untuk menyusup dalam jiwa Kaliluna.
Saat akhirnya Kaliluna berhasil menaklukkan monster dalam jiwanya, Arya datang menjemput. Arya, kekasihnya di Jogja.
Kaliluna harus memutuskan, meskipun keputusan apapun akan sama-sama membuat luka.

Saya menikmati setiap kata yang tertera, bukan hanya tentang kisah Kaliluna. Setting Spanyol tidak diumbar, sehingga justru membuat saya merasa ini ditulis oleh salah satu penduduk Salamanca. Justru penulis menawarkan Spanyol dari hal-hal kecil seperti corynza, pepinillo, aroma kota, atau hal-hal kecil dari Spanyol dan penduduknya. Saya suka dengan adegan pesta kehamilan Margarita yang dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh suaminya, dan peserta pesta melantunkan puisi bersama-sama. Keromantisan Spanyol terasa semakin kental. Saya sangat menikmatinya.

Olahraga memanah di novel ini bukan poin utama yang diangkat, seperti novel Betang-nya Shabrina WS. Pembaca hanya akan menemui istilah-istilah dan beberapa teknik yang biasa dipakai dalam memanah. Panahan di sini lebih terasa sebagai latar bagi karakter Kaliluna.Namun, kedua novel itu sama manisnya dan sama indahnya dalam diksi. Mereka berdua jadi penulis favorit saya berikutnya.

Ada satu adegan yang mengingatkan saya pada sosok Katnis di Hunger Games, adalah saat Kaliluna berjalan di keramaian kota Salamanca dengan busur dan panah di punggungnya. Sayangnya, deskripsi fisik masing-masing tokoh masih terasa samar bagi saya. Misalnya, Kali hanya diungkapkan sebagai gadis cantik dari Asia, demikian juga dengan Ibai, dan tokoh yang lain. Namun, 'kekurangan' ini tertutupi dengan deskripsi karakter tokoh dari sisi nonfisik.

Ada satu tokoh di novel ini, seorang gadis bernama Pilar, yang muncul di awal-awal bab, tapi sayangnya peran Pilar kurang signifikan, selain hanya sebagai teman Ibai dan salah satu atlet panahan di Spanyol. Saya pikir Pilar akan menjadi gadis yang 'ada di antara' hubungan Ibai dan Kali.

Salah satu kebiasaan orang Spanyol yang terkenal adalah siesta (tidur siang). Mengingat Spanyol pernah berada di bawah pemerintahan muslim, tidak menutup kemungkinan kebiasaan ini dibawa oleh muslim. Salah satu sunnah Nabi Muhammad, yang sayangnya banyak dilupakan dan ditinggalkan oleh umatnya adalah siesta, yang dalam bahasa Arab adalah qailulah.  Nabi dan para Sahabat melakukan qailulah, yaitu tidur siang sejenak atau istirahat sejenak di siang hari. Dari segi medis, ternyata qailulah ini sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Novel setebal 270 ini nyaman dibaca dengan pemilihan font yang pas dengan mata saya. Editing juga cukup rapi, meski masih ada beberapa typo, misalnya:

Terserah kamu sajalah, Aku  ke rumah ... (tanda koma harusnya titik.) --hal 96
... Frida berangkat lebih pagi, Dia tahu ... (tanda koma seharusnya titik) --- hal 90
raning --(ranting) ---hal 123
puih --(putih) ---hal 140
mengira-ira --- (mengira-ngira) ---hal 158
ke lima ---(kelima) ---hal 188
Kaliluna "Entahlah," kata Kaliluna ... (?) ---hal. 196
... kucing itu itu berjingat -- (kucing itu berjingkat) --- hal 246
Dengan uang penjualan yang besar Pablo bisa merenovasi toko permen mamanya ---(sepertinya yang merenovasi toko itu Ibai, bukan Pablo, kan?) ---hal 267

Karena settingnya Spanyol, maka pembaca akan dikenalkan dengan beberapa cuplikan puisi Pablo Neruda. Kalimat yang paling saya suka adalah yang diucapkan Ibai pada Kaliluna
Aku ingin melakukan denganmu apa yang musim semi lakukan dengan pohon ceri. (petikan puisi Pablo Neruda)
Sayang sekali font yang dipilih untuk puisi dalam bahasa aslinya sulit dibaca.

Terakhir, terima kasih telah mengenalkan saya pada Kaliluna, Salamanca, sungai Thormes, dan panah.
Membaca novel ini mengingatkan saya pada grup vokal kesayangan  saya Il Divo. Dan salah satu lagu yang cocok untuk mengiringinya adalah Una Noche


Ada Book Trailer yang bisa dinikmati sebelum membaca novelnya:

http://www.youtube.com/watch?v=qRrphevpWH8

gambar dari goodreads
Judul  : Kaliluna, Luka di Salamanca
Penulis : Ruwi Meita
Penyunting : Dyah Utami
Proofreader : Sasa
Desainer sampul : Fahmi Fauzi
Penerbit : Moka Media
Cetakan I : 2014
ISBN : 979-795-854-X
Juml. Halaman : 270 hal.

Thursday 28 August 2014

Cinta/Pergi

Ketika kehilangan menjadi awal dari segalanya.
Dan perubahan adalah keniscayaan. Tak ada yang abadi di dunia, kecuali perubahan itu sendiri.Seperti itu juga rasa cinta. Kadang rasa itu pergi, kadang menetap di hati hingga mati.  

gambar dari realitas juno
Judul buku   : Cinta/Pergi
Penulis         : Herjuno Tisnoaji
Editor          : Dedik Priyanto
Pendesain sampul    : Henz Sinelir
Penerbit:      Moka Media
Cetakan Pertama, 2014
Tebal          : 181 hal.
ISBN: 978-979-795-864-0 

Reizo Maruta Cendekia (Rei), murid SMA yang suka bolos, berandalan, dan hobi tawuran. Itu dulu. Sebelum seorang gadis 'aneh' membuntutinya ke mana-mana. Karena jengah, Rei akhirnya sepakat untuk membiarkan Florina, gadis 'aneh' itu membuntutinya selama sepekan. Sejak saat itu Florina bahkan lebih dekat dari bayang-bayang Rei sendiri #ingat komik luckyluke
Menurut pengakuan Flo, dia akan membuat novel dan tokohnya adalah cowok kayak Rei. Jadi, Flo butuh mencatat semua tingkah laku Rei, kebiasaannya, tempat nongkrongnya, sampai apa yang ada di kamarnya.
Meskipun jengkel, Rei harus menepati janji. Dan Rei adalah orang yang paling benci sama orang yang ingkar janji. Nah, masalahnya, papanya termasuk kriteria orang itu. Sifat papanya membuat keluarga mereka broken. Mama hidup sendiri, sementara Rei tinggal bersama papanya seperti dua orang asing. 
Hubungan Rei dan papanya semakin buruk, hingga akhirnya Rei kabur dari rumah. Bisa nebak siapa yang nolong? Florina! Dia nolong Rei karena sebelumnya Rei menyelamatkan Flo saat mereka terjebak tawuran. Saat itu, Rei malah kena lemparan batu dan pingsan.

Waktu dapat buku ini, saya senang banget karena tokoh utamanya cowok dan ditulis oleh cowok juga. Bisa dihitung penulis cowok yang bukunya sudah saya baca. Syahmedi Dean, John Green, Alfred Hitchcock. Jarang, ya, kecuali penulis buku-buku sastra seperti Pak Sapardi, Ahmad Tohari, dkk.
Jadi kenapa saya senang? Karena karakter tokoh cowok jadi 'pas" di tangan kaum mereka sendiri mestinya. Rei di sini adalah cowok pendiam, asosial, korban broken home, punya kebiasaan unik (aneh) memandangi langit dari atap kamarnya atau atap gudang sekolah. Analoginya pas menurut saya. Rei merasa semua meninggalkannya, semua telah berubah. Dan hanya langit yang tetap, tak berubah, setia menemaninya.

Analogi remaja dengan kembang wijaya kusuma juga saya sukai. Idenya bagus. Kebetulan saya pernah melihat wijaya kusuma saat mekar. Benar-benar ketika malam sudah larut. Kami memandanginya dengan takjub. Mekar sebentar, kemudian redup. Setuju dengan Juno dalam hal ini. Masa remaja memang hanya sebentar. Masa paling bahagia. Sekaligus masa paling penuh godaan. Makanya banyak nasihat, contoh, hikmah yang tertera dalam Al-Qur'an dan Hadits tentang masa muda.
Selain bunga, ada satu lagi analogi usia dengan kembang api. (hal. 89)

Ceritanya cukup mengalir. Karakter dingin dan pendiam Rei bertemu karakter Flo yang ceria jadi terasa manis. Kalimat yang dipakai Juno (penulis) pendek-pendek, dari sudut pandang Aku (Rei) enak diikuti. Gaya bahasanya juga pas. Ringan, khas remaja.

Judulnya unik, meskipun sampai sekarang saya masih belum bisa menafsirkan secara tepat tanda garis miring di antara dua kata itu #merenung lebih dalam

Konflik tidak terlalu tajam, dan penyelesaiannya cukup smooth. Efek dramatisnya jadi kurang, tapi enggak apa-apa, deh, karena dalam kehidupan nyata pun tidak semua konflik menjadi dramatis. #kayak hidup saya

Nah, ada ganjalan tentang pengakuan Flo di akhir cerita. Apakah berarti Flo diselamatkan dua kali? Kalau iya, akan lebih baik jika di awal mereka bertemu ada sedikit 'kode' yang mengarah ke situ.
Terus kenapa Flo tiba-tiba pergi *waduh potensi spoiler ini*. Tapi, asli ini bikin saya jadi mikir. Alasan Flo kurang kuat menurut saya.

Sebelumnya saya minta maaf untuk penilaian poin terakhir, yaitu masalah PENYUNTINGAN. Hmmm ... saya sampai curiga file yang dicetak adalah file aslinya. Begitukah? Editor juga manusia, punya salah juga lupaaa *nyanyi* Semoga cetakan berikutnya sudah ada perbaikan.

Btw, selamat buat Juno untuk debut pertamanya sebagai penulis novel. Rasanya nano-nano, ya. :D Novel berikutnya saya tunggu. Lempar sini biar saya review #dicelupin kaleng cat


Wednesday 9 July 2014

Wishful Wednesday 7 (Looking for Alaska: Mencari Alaska - John Green)

Baru saja saya memberikan hak suara di Pilpres. Ah, tak usahlah saya kasih tahu nomor berapa pilihan saya. Yang penting, siapapun yang jadi presidennya, dia bakal amanah dengan janji-janjinya dan diberi kekuatan untuk melaksanakan tugasnya.
Nah, di tengah panasnya 'perseteruan' para pendukung kedua capres, saya dapat info (lupa dari mana) kalau ada novel John Green yang terbit di Indonesia. Berasa dapat udara segar! Semua tahu kalau novel FSOG sedang hangat dibicarakan, plus filmnya (dan saya belum nonton) yang katanya bagus. Saya sudah baca novelnya beberapa bulan lalu, hadiah lomba dari penerbitnya. Usai baca FSOG, saya mencari-cari novel si Om John yang lain, tapi belum nemu. Jadi, kalau bakal ada yang terbit di sini, ya saya langsung ngincerlah. Anehnya, harapan saya ambigu: ingin cerita nyesek dengan ending yang bikin galau kayak FSOG, tapi ada juga keinginan novel barunya bakal hepi ending aja.Yehehehe ...
Untuk memastikan, saya googling dan nemu di Gramedia online tentang novel Om John, tapi cooming soon. Semoga as soon as posible, deh. Ini penampakan Looking for Alaska.

Sebelum
Miles "Pudge" Halter sangat suka kata-kata terakhir yang terkenal––dan bosan dengan kehidupannya yang biasa saja. Ia masuk sekolah berasrama Culver Creek untuk mencari apa yang disebut penyair Francois Rabelais sebagai "Kemungkinan Besar". Hidupnya jungkir balik di sekolah itu, yang kadang gila, tidak stabil, tak pernah membosankan. Sebab di sana ada Alaska Young, yang menawan, pintar, lucu, seksi, kacau, dan sangat memikat. Alaska menarik Pudge memasuki dunianya, melontarkannya ke dalam "Kemungkinan Besar", dan mencuri hatinya.
 Sesudah. 
Segalanya tak pernah sama lagi.

Cewek-cewek akan menitikkan air mata dan cowok-cowok akan menemukan cinta, gairah, kehilangan, dan kerinduan....

-Kirkus, starred review 

Hayo, pilpres biarlah berlalu, tapi bagi dulu wish mu!
  • Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  • Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  • Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  • Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu.

Tuesday 8 July 2014

Limit, sebuah batas antara kau dan dia

          
               Judul            : Limit
Penulis          : Triani Retno
Penerbit        : Ice Cube-KPG
Jumlah Halaman: 189
ISBN              : 978-979-91-0678-0
Terbit              : Cetakan I, Februari 2014

Beberapa tahun terakhir ini kita sering mendengar istilah indigo children atau anak nila. Anak indigo adalah mereka yang memiliki kelebihan yang sangat spesifik dibanding anak-anak lainnya. Salah satu contoh adalah mereka memiliki kemampuan supranatural.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa ada satu kecerdasan lain selain 8 multiple intelligences, yaitu kecerdasan supranatural atau pseudoscience. Pada anak indigo, mereka memiliki kemampuan melihat hal-hal gaib, bahkan ada yang bisa berinteraksi dengan makhluk halus. Beberapa menyebutkan sebagai memiliki indra keenam.  

Limit adalah cerita tentang Keala, murid SMA yang dapat berinteraksi dengan makhluk lain. Sejak kepindahannya dari Banjarmasin ke Bandung, Keala beberapa kali mengalami gangguan kepala, seakan ditusuk jarum, dan mendengar berbagai suara berdengung di telinganya.

Keala makin galau karena nilai-nilai ulangannya hancur. Seandainya dulu Keala bukan si juara sekolah, si murid berprestasi, semua tak jadi masalah. Tapi, sejak kepindahannya dari Banjarmasin ke Bandung, dan sejak dia pindah sekolah ke SMA 79 Bandung, Keala si juara merasa jadi pecundang.

Bukan hanya malu pada diri sendiri, Keala lebih tak tega pada bundanya. Hidup Bunda sangat menderita sejak Ayah berubah hingga harus masuk penjara. Karena itu, Keala sangat ingin membuat Bunda bahagia. Bagaimana bisa kalau nilai ulangannya saja cuma empat koma. Satu lagi, Bunda dulu adalah salah satu murid pintar di sekolah ini!
Bunda bangga menjadi salah satu alumnusnya (hal. 22)
Aku? Apa aku bisa bangga? Apa sekolah ini bisa bangga punya murid seperti aku? Apa yang bisa dibanggakan dari aku? I’m nobody! (hal. 22)

Karena terus-menerus memikirkan susahnya bersaing dengan para the winner di SMA top seperti Kevin yang suka berkelahi tapi selalu sempurna untuk nilai Maematika, Arya pelajar teladan , atau Tasya yang tak hanya pintar tapi juga sangat cantik, Keala jadi sakit karena stres. Maag-nya bermasalah.
“Sakit maag nggak cuma karena terlambat atau nggak teratur makan, lho,” lanjut dr. Citra. “Bisa juga karena banyak pikiran dan stres.” (hal. 45)

Di saat hidup Keala jungkir balik bak roller coaster, muncul Eizel Augusta, cowok jangkung berkacamata yang siap menolong Keala. Kakak kelasnya yang cerdas dan penuh perhatian itu menyebabkan Keala berhasil move on dari nilai rapornya yang jelek.

Kevin, teman sekelas Keala yang punya otak cemerlang, diam-diam cemburu sehingga berniat mengetahui siapa si Eizel yang selalu diceritakan Keala. Dengan bantuan Ninna, sahabat Keala, Kevin menyelidiki Eizel Augusta yang telah berhasil mencuri hati Keala.
Nama Eizel Augusta tak ada dalam daftar absen semua kakak kelas mereka. Mungkinkah itu nama samaran? Kevin makin curiga kalau Eizel punya niat buruk pada Keala. Dia harus bertindak, demi Keala, cewek manis yang mencuri perhatiannya.
Siapa pun Eizel, berani macam-macam sama Keala, aku nggak segan-segan bikin kamu babak belur! (hal. 146). Itulah janji Kevin untuk Keala.

Tentu saja Keala jadi bingung. Tapi, Keala tetap percaya, Eizel tidak seperti yang dituduhkan Kevin. Apalagi, Eizel sering mengatakan “semua akan baik-baik saja, Ke” (hal 88). “Aku akan menunggu kamu di sini … Wherever you go, whatever you do, I’ll be right here waiting for you, whatever it takes or how my heart breaks, I will be right her waiting for you … (hal 89). Lagu milik Richard Marx yang baru didengar Keala dari bibir Eizel.
Endingnya cukup mengejutkan, meskipun di sepertiga bab terakhir saya sudah mulai bisa menebak siapa Eizel sebenarnya. 

Limit adalah novel teenlit yang terpilih sebagai salah satu dari 10 naskah pilihan editor di Lomba Novel Bluestroberi Penerbit Ice Cube-KPG. Berbeda dengan seri Bluestroberi lainnya yang memiliki cover berkesan girly, Limit tampil dengan font dan ilustrasi seperti komik.
Sedikit unik dari Lomba Novel Bluestroberi adalah mereka meminta sad ending dari para pesertanya. Karena itu, bagi yang suka hepi ending (kayak saya), pasti mikir dulu kalau mau baca. :)
Syukurlah meskipun sad ending, tapi Limit tidak bikin galau, dan saya suka penyelesaiannya.


Triani berhasil memberikan kisah Keala-Eizel, yang berpotensi membuat air mata keluar, sekaligus membuat novel ini terasa manis dan segar karena tokoh Ninna dan Kevin. Dialog-dialog dalam novel ini juga sering membuat saya senyum-senyum.
“Kalem, Ke! Gue cuna ngingetin. Nggak baek ngelamun di sini.”
“Oh, jadi bagusnya kalau ngelamun di mana?”
“Di hati aku aja,”Kevin tersenyum lebar. (hal. 100)

Hampir sembilan puluh persen, setting novel ini di sekolah SMA 79, tetapi tidak membuat pembaca bosan. Perpustakaan menjadi salah satu setting yang paling sering muncul. Perpustakaan sepertinya menjadi tempat favorit Triani, karena dia bahkan hafal nomor-nomor rak dan segala istilah di perpustakaan.
Saya tidak menemukan typo dari novel setebal 189 ini. Kesabaran dan ketelitian dari editor dan proofreader-nya patut diacungi jempol.

Beberapa pertanyaan yang mampir di kepala saya adalah tentang percakapan dan interaksi Keala dan Eizel. Apakah tak satu pun murid di sekolah tidak pernah memergoki Keala, mengingat jumlah murid SMA di Bandung ini tentu tidak sedikit, sehingga tak ada yang curiga dengan tingkah Keala?
Satu lagi kejangggalan yang saya rasakan adalah adegan Kevin marah-marah di perpustakaan, mengapa Pak Dede (petugas perpustakaan) atau yang lain seakan tidak tahu?

 Terlepas dari semua kelebihan dan beberapa kejanggalan, tapi Limit memiliki ide yang unik. Karena itulah, penulis kukuh mempertahankan Limit menjadi judul novelnya. Karena Limit memang didasarkan pada sebuah ide dasar tentang kalkulus. Limit fungsi. Mendekati. Batas. Mendekati tapi tak bisa meraih. Itulah Limit yang membuat kisah Keala dan Eizel menjadi unik.

Wednesday 18 June 2014

Wishful Wednesday 6 (Mencarimu-Retni Sb)

 
Lama sudah tak ikut meme WW ini. Banyak alasan seperti biasa. Tapi alasan utama karena setiap merasa ingin buku baru selalu ingat timbunan di samping kanan. Lagi pula, sampai usai Lebaran nanti kayaknya saya musti superketat dalam hal membeli buku.
Tapi, kemarin-kemarin Retni Sb ngeluarin novel baru. Karena dia penulis favorit saya, jadi jebol juga pertahanan diri untuk tidak melirik-lirik buku baru.

Judul novel yang baru dari Mbak Retni adalah Mencarimu. Agak terkejut ketika tahu kalau penerbitnya Bentang. Selama ini novel Retni kan masuk jajaran buku Metropop-nya Gramedia. Makin penasaran apakah masih bertahan pada gaya narasi dan dialognya yang lucu atau akan ada perubahan. Lebih tenang, serius (memang yg kemarin nggak serius?), puitis (dan aku bakal nggak suka kayaknya), atau tipe-tipe Bentang selama ini?



Penulis : Retni S.B.
Penyunting : Nunung Wiyati
Penerbit : Bentang Pustaka (Pustaka Populer)
ISBN : 978-602-291-024-4
Harga : Rp 49.000,-
=======================
Blurb
Aku harus menyelesaikan misiku: menemukan Bapak dan menghabisi gangguan psikis yang telah memenjarakanku selama tiga tahun terakhir.

Uhm…. Mungkin aku bisa memulainya melalui Rakho. Aku ingin menyelinap di antaranya, untuk kemudian lenyap. Sederhana saja.

Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Terlalu rumit bahkan, untuk sebuah perjalanan panjang yang serba mengejutkan ini.


Novel Retni sebelumnya sudah saya baca semua dan beberapa sudah punya. Hanya ada 2 yang belum saya koleksi. Dimi is Married dan His Wedding Organizer. Dulu bacanya dari rental. Karena berniat mengoleksi, jadi 2 buku itu sedang saya cari--tak peduli meski rating temen-teman di Goodreads banyak yang rendah dan saya setuju dgn sebagian kritik mereka.
Oya, saya nyari yang murah. Second juga nggak pa-pa. Kalau nemu kasih tahu saya ya :D

Kalian punya wish apa? Boleh cerita-cerita sama kita.
  • Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  • Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  • Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  • Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)