Wednesday 15 April 2015

THE WINNER of Spring of Love Giveaway

Heyyaa ... akhirnya saat yang paling ditunggu tiba. Pengumuman pemenang "SPRING OF LOVE GIVEAWAY"!

Awalnya agak ragu ada yang tertarik dengan GA yang baru pertama saya adakan ini. Ternyata ada lebih 20 yang ikut. Terima kasih terima kasih. Meskipun tak sebanyak peminat blog teman-teman yang lain, sih.
Nah, menentukan siapa pemenangnya cukup bikin galau. Apalagi pemenangnya hanya satu. Setelah membaca semua komentar, saya harus memilih komentar siapa saja yang sesuai persyaratan. Ada yang tidak mengucapkan selamat ultah untuk BBI, ada yang tidak menjawab salah satu pertanyaan saya. Dari komentar yang sesuai itu akhirnya saya undi. Supaya lebih adil, saya minta anak saya untuk mengambil secara acak satu nama. Dan yang dia ambil adalah nama ... jreng ... jreng .....


Selamat buat ABDURAAFI ANDRIAN!
Kamu mendapatkan Gloomy Gift bertanda tangan dan 3 novel lainnya. 
Saya tunggu konfirmasi kamu dalam waktu 2x24 jam sejak sekarang.

Sekali lagi terima kasih kepada teman-teman yang sudah berpartisipasi untuk meramaikan Giveaway saya yang pertama ini. Semoga saya bisa mengadakan GA berikutnya. 


Tuesday 14 April 2015

Survivor in Death, J.D. Robb

Judul: Survivor in Death (Penyintas dalam Kematian) #seri 20
Penulis: J.D. Robb
Penerbit: Gramedia 
Penerjemah: Shandy Tan
Terbit: 2014
ISBN: 978-602-03-0915-6
582 hal.
Survivor in Death adalah buku J.D. Robb pertama yang saya baca. Awalnya ragu untuk mengambil buku ini dalam rangka posting bareng subgenre romantic suspense, kaena mengira ini subgenre pararom.. 
Buku ini adalah salah satu serial In Death, dan ini seri ke-20. Kemarin waktu di GM, ada beberapa pilihan buku seri ini. Karena belum pernah membaca seri ini, jadi saya mengandalkan blurbnya. Dan saya tertarik karena seri ini melibatkan anak kecil.
Setting waktu dalam novel ini adalah tahun 2050-an, dengan gambaran teknologi yang  sangat canggih. Misal komputer dengan sensor suara, mobil yang dapat terbang, manusia-manusia hologram, dan sistem komunikasi yang sangat efisien.

Tokoh utama dalam seri In Death adalah Letnan Eve Dalas (yang cantik, dingin, dan jiwa polisinya sangat tajam, sekaligus mengalami trauma) dan Roarke (yang sangat tampan, sangat cerdas, sangat kaya, sangat cinta pada sang Letnan, berambut panjang dan suka dikuncir #bikinklepek-klepek)
Survivor diterjemahkan dengan kata "penyintas". Karena penasaran dengan kata "penyintas" yang belum familiar, saya pun googling. Menurut artikata, penyintas adalah bertahan terus menerus. Wah, nambah kosakata baru nih.
 Oke, mari kita bahas kisah Letnan Eve Dallas kali ini.

Tidak ada perselingkuhan. Tidak ada catatan kriminal. Tidak ada DNA yang tertinggal. Tidak ada petunjuk apa pun. Kasus pembunuhan sadis keluarga Swisher akan merupakan pembunuhan sempurna... seandainya tidak ada gadis kecil yang bersembunyi dalam dapur gelap dan menyaksikan semuanya.

Letnan Eve Dallas tahu sang saksi tunggal, Nixie Swisher, belum luput dari bahaya karena cepat atau lambat pelaku akan menyadari kesalahan fatal tersebut. Dallas tahu dirinya harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas. Bukan hanya untuk Nixie. Bukan hanya untuk keadilan. Tapi juga untuk ketenangan batinnya sendiri yang terguncang oleh kenangan kelam dan ketakutan masa lalu seiring berlangsungnya penyelidikan tragedi ini.
Kisah dibuka oleh Nixie Swisher yang mengidam orange fizzy. Karena kesukaannya pada minuman ini, hingga Nixie mengenda-endap ke dapur di tengah malam. Saat itulah, Nixie melihat bayangan hitam yang menyebabkannya kehilangan semua orang yang ia sayangi, termasuk sahabatnya, Linnie, yang saat itu menginap di rumahnya.

Ketika Eve datang ke TKP, Nixie masih bersembunyi di dalam kamar mandi dengan tubuh gemetar hebat. Insting Eve mengatakan bahwa Nixie masih dalam bahaya. Karena itu, Eve menyembunyikannya di kastil Roarke (yang juga jadi tempat tinggal Eve) yang sangat terjamin keamanannya.
Eve tahu dia berhadapan dengan penjahat yang sangat kejam dan profesional. Maka dia mengerahkan semua anak buahnya untuk menelusuri motif pembunuhan tersebut. dalam masa penyelidikan itu, seorang petugas sosial meninggal, dan dua polisi anak buah Eve dihabisi. Eve makin murka. Di sinilah peran Roarke sangat dibutuhkan. Roarke bukan polisi, tapi sepertinya Eve diberi izin oleh atasannya untuk meminta bantuan Roarke, karena Roarke yang mantan pembunuh bayaran itu tahu seluk beluk kejahatan dan orang-orangnya.
Di rumah Roarke yang megah akan kita ketahui berbagai teknologi canggih. Tak hanya komputer, tapi tempat hiburan, dan ruang olahraga yang bisa memunculkan lawan main dalam bentuk manusia hologram hingga setting yang berubah-ubah dari dojo hingga tepi pantai yang indah. Untuk hal ini saya tak bisa membayangkan bagaimana caranya.
Tahap-tahap penyelidikan para polisi sangat menarik diikuti. Bagaiman mereka menghubungkan orang-orang dengan kasus yang terjadi dirangkai dengan asyik. Saya ikut menebak-nebak motif apa yang dimiliki si pembunuh. 
Dengan dialog-dialog yang mengalir, kadang lucu, kadang menyentuh pantaslah kalau banyak pembaca yang jadi fans seri In Death. Saya pun ketagihan ingin membaca urut dari seri pertama.
Letnan Eve Dallas digambarkan sebagai polisi yang sangat berdedikasi dan cerdas. Dia akan mengejar musuhnya seperti singa. Karena masa lalunya yang buruk, Eve menjadi dingin dan takut berhadapan dengan anak kecil, seperti Nixie. 
Nixie Swisher digambarkan sebagai anak kecil berumur 10 tahun yang cantik, pemberani, kuat, dan cerdas. Nixie, karena didikan yang baik, menjelma menjadi gadis kecil yang penuh kasih sayang dan dewasa.
Sedangkan Roarke adalah sosok suami idaman, baik secara fisik maupun kepribadian. Perhatiannya pada Eve benar-benar membuat hati berdesir.
 
Sejujurnya saya bingung apa lagi yang harus saya tulis untuk review ini. Pokoknya, saya tak rugi membeli buku ini, meski harganya lumayan.
Salah satu adegan menegangkan tapi saya tertawa dan sangat berkesan adalah ketika Eve memancing tersangka di jalan raya. Eve memerintahkan Trueheart untuk turun dari mobil dan membeli minuman.  Eve ingin meyakinkan bahwa mobil van di belakangnya memang membuntuti. Setelah Trueheart masuk mobil, Eve bermanuver untuk mengikuti mobil van itu. Mereka akhirnya berkejaran di jalan dan udara. Meliuk-liuk hingga mengacaukan lalu lintas. Tersangka sempat menembakkan senjata ke mobil Eve. Sayangnya, Eve kehilangan jejak. Dalam kondisi marah, jantung Eve berhenti berdetak ketika melihat baju Trueheart dipenuhi cairan merah. Eve mengira Trueheart terkena tembakan, ternyata fanta yang dibelinya tumpah ketika Eve bermanuver.

Adegan-adegan menegangkan, lucu, romantis, dibumbui dialog-dialog kasar Eve dan polisi lainnya bertebaran di buku ini.Dan itu bikin nagih.
Begitu saja deh reviewnya.  Meskipun di bab awal cukup mengerikan dan saya tak berani membacanya saat sendirian, tapi akhirnya saya menuntaskan baca dengan puas.

ULTAH BBI ke-4

Selamat Ulang Tahun BBI yang ke-4!
 Selamat ulang tahun Bebi. Semoga makin banyak orang yang cinta membaca buku. Meski baru 4 tahun, tapi ternyata membermu sudah mencapai 200-an. Dan tentu kita berharap akan terus bertambah. Sayangnya, selama 4 tahun ini, tak banyak event yang saya ikut terlibat di dalamnya. Review buku saya pun hanya beberapa. Tapi, bukan berarti Bebi tak memberikan arti bagi hidup ini. Bahkan banyak hal yang membuat saya berubah karena Bebi.
  
Apa Perubahan yang Terjadi pada Diri Ini?

Pertama, Bebi telah menampar saya dalam masalah editing melalui blog salah satu membernya (sakitnya tuh di sini). Dari postingan itu, saya tahu ternyata editing itu sama penting dengan unsur buku lainnya. Hasil editan saya yang dicacah-cacah membuat saya berjanji untuk bekerja lebih baik lagi.

Kedua, Bebi membuat saya tahu cara menulis novel. Jadi, karena seringnya saya membaca review teman-teman, ternyata menjadi modal saya menulis yang baik. Saya jadi tahu apa yang harus dihindari penulis, buku-buku apa yang bisa saya jadikan referensi. Meskipun baru 3 biji buku solo yang saya tulis, tapi semua tak lepas dari jasa bebi.

Ketiga, punya banyak teman, yang baik hati pinjemin buku dan memberi tahu di mana obral buku sedang berlangsung.

Keempat, mungkin ini salah satu efek yang kurang baik, karena Bebi membuat rumah penuh timbunan buku #salahkanBebisaja #plak

Kelima, saya jadi tahu berbagai genre buku, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan buku. Sebelumnya saya hanya pembaca polos. Membaca ya membaca saja. Tak memperhatikan apapun selain isinya. Bahkan saya sering melupakan penulisnya. Bebi mengajarkan saya untuk detail, hingga memperhatikan ISBN.

Jadi, begitulah perubahan yang terjadi selama 4 tahun ini, Beb. Pokoknya doa terbaik untuk Bebi di tahun ke-4 ini.
member BBI Solo

Monday 13 April 2015

Around the Genres: 101 Subgenre Romance-Romantic Suspense


Di postingan sebelumnya saya sudah membahas sedikit tentang definisi romance fiction. Yang jelas romance fiction is smart, fresh, and diverse (seperti kata myRWA). Genre ini memiliki dua elemen paling mendasar yaitu:  fokus pada kisah cinta dan kepuasan emosi dan optimistic ending.

Romance Fiction, memiliki banyak sekali subgenre.
-Adventure Romance
-Paranormal Romance
-Historical Romance
-Western Romance
-Erotic Romance
-Contemporary Romance
-Chic-lit
-Fantasy Roamnce
-Romantic Suspense
-dll.
Bisa lihat di sini.

Kali ini saya akan membahas subgenre ROMANTIC SUSPENSE yang jadi favorit saya setelah historical romance. Di goodreads, ada perdebatan tentang genre suspense ini. Apa bedanya dengan thriller, criime, dan mystery? Saya jadi bingung juga akhirnya.
Menurut writersdigest, Romantic Suspense: a novel in which an admirable heroine is pitted against some evil force (but in which the romantic aspect still maintains priority).
Setuju deh dengan definisinya, karena buku-buku yang saya baca selama ini --dan itu masih sedikit--sesuai dengan apa yang didefiniskan writersdigest tersebut.
Sampai saat ini saya baru baca buku-bukunya Linda Howard (lagi?), Nora Roberts, dan satu buku JD Robb. Kalau mau tahu lebih banyak buku-buku jenis ini bisa lihat di goodreads.


Mengapa saya suka Romantic Suspence?
Mungkin karena sejak kecil saya suka buku-buku detektif karangan Enyd Blyton, Alfred Hitchcock, Agatha Christie, lalu mengenal Sydney Sheldon dan John Grisam. Kemudian ketika menemukan tulisan Linda Howard, akhirnya ketagihan dengan subgenre ini. Bertepatan saat itu saya lagi jatuh cinta sama novel-novel genre romance. Beruntung pula cover-cover novel ini tidak mengundang pelototan karena tidak menampilkan otot pria dan perut penggilesan bajunya atau pose 'hawt' pria dan wanita.
Tokoh-tokoh dalam sugbenre ini biasanya polisi, agen CIA dan mantannya, detektif. Intrik-intrik kejahatan yang melibatkan CIA sangat asyik untuk diikuti. Kalau pernah membaca buku MOSSAD, semua intriknya mirip.


Efek buruk (atau malah bagus?), saya jadi tidak gampang percaya dengan berita di media tentang kasus-kasus kejahatan  yang terjadi di tingkat atas. Karena tidak menutup kemungkinan banyak rekayasa yang dilakukan untuk kepentingan politis.
Meskipun buku-buku fiksi itu adalah imajinasi, tapi bagaimanapun, sebuah karya (dalam hal ini tulisan) itu adalah cermin masyarakatnya.

Untuk subgenre ini, biasanya akan terjadi hubungan romantis selama mengusut kasus. Beberapa buku menceritakan kisah cinta antara polisi (agen, detektif) dengan tokoh yang diselamatkan. Beberapa lagi mengisahkan tentang korban sandera yang jatuh cinta pada penyanderanya. Dalam psikologi lebih dikenal istilah Sindrom Stockholm. 

Baca juga postingan teman-teman tentang subgenre romance lainnya:.

Wednesday 1 April 2015

Spring of Love Giveaway


Wowowo ... ini pertama kalinya saya mengadakan giveaway. Selama ini lebih sering jadi pemburu buntelan. Jadi, mumpung ada event untuk meramaikan ultah BBI ke-4, saya semangat untuk ikut bagi-bagi, dong. Ini sebagai bukti loyalitas saya pada BBI yang telah berjasa meluaskan wawasan saya tentang buku. Aye!

Nah, Giveaway ini berlangsung mulai tanggal 1-13 April. Pengumuman pemenang pada tanggal 15 April 2015.
Hadiah yang saya berikan untuk GA pertama ini sampai saya bela-belain beli buku ke penulisnya langsung supaya dapat tanda tangan, lho. Plus beberapa koleksi pribadi yang saya beli dobel, baik secara sengaja atau tidak.
Maaf, untuk kali ini hanya ada satu pemenang.

Ini hadiahnya:

1. Ping, A Message from Borneo karya Shabrina WS dan Riawani Elyta
2. Izmi dan Lila karya Riawani Elyta
3. Zona @Last karya Dewie Sekar 
4. Gloomy Gift karya Rhein Fathia + tanda tangan.

Karena tak ada makan siang gratis, jadi ada beberapa pertanyaan dan syarat untuk mengikuti dan menjadi pemenangnya. Nggak susah, kok.

Pertanyaannya adalah:

1. Siapa penulis romance favorit saya? Sebutkan 2 nama. Satu dari subgenre metropop, satu dari romantic suspense. (Ada di salah satu postingan saya, kok)
2. Penulis Romance yang paling kamu sukai siapa? Boleh dong cerita sedikit ke saya.
3. Tulis saran kamu untuk blog saya ini. Terserah kalian, bebas.

Ini Syarat Utamanya:

1. Follow blog ini melalui GFC atau email (supaya saya semangat ngeblog, hihihi).
2. Share GA ini ke akun sosmed kalian.

3. Jawab semua pertanyaan melalui kolom komentar. 
Format:
Nama, Email, dan Id twitter
Nama untuk memfollow GFC/email
Link Share Giveaway 
Ucapan selamat ultah utk BBI.
Jawaban 3 pertanyaan di atas

4. Alamat pengiriman hadiah untuk pemenang hanya di Indonesia.
5. Pemenang diberi waktu hingga 2x24 jam untuk menghubungi saya melalui email atau twitter. Jika lebih dari batas waktu, saya akan memilih pemenang lainnya.
6. Keputusan pemenang di tangan saya dan tidak boleh diganggu gugat.

Oke, selamat mengikuti Giveaway ini. Ikuti juga GA yang diadakan teman-teman saya lainnya di sini.

Playing Around with Romance: Your Very First Romance Book

Sore yang panas. Semoga hati tetap dingin. Tanggal 1 April, saatnya kita mulai bermain-main dengan romance. Kali ini, saya akan menceritakan tentang buku romance pertama yang saya baca.
Sebenarnya saya lupa-lupa ingat. Kalau tidak salah ketika saya SMA, saya mulai membaca buku-buku Mira W, Marga T, atau Ike Soepomo..
Novel yang masih saya ingat adalah Kabut Sutra Ungu karya Ike Soepomo. Tapi jangan tanya bagaimana ceritanya, karena saya lupa.

gambar dari www.amartapura.com

.Di antara masa itu saya juga membaca novel Karmila yang pernah dibuat sinetronnya di televisi dan Badai Pasti Berlalu. Badai pasti berlalu juga telah difilmkan dengan Cristine Hakim sebagai bintangnya.
Setelah itu, saya vakum membaca buku romance dan lebih tertarik membaca buku-buku nonfiksi dan novel sastra.
Ketertarikan saya terhadap novel romance bangkit ketika booming novel-novel FLP. Beberapa di antaranya adalah karya Asma Nadia dan Izzatul Jannah. Hingga akhirnya saya sampai pada titikjenuh dan kembali memilih bacaan nonfiksi.  Ketika Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El-Shirazy ramai dibicarakan, saya menuntaskan rasa penasaran untuk membeli dan membacanya.
gambar dari kedai muslim.com
Ternyata minat saya pada buku romance naik turun. Sekitar tahun 2010, saya mengenal novel-novel metropop dari rental buku yang jadi langganan saya. Penulis metropop yang paling saya suka adalah Retni SB, yang sayangnya sekarang jarang mengeluarkan novel barunya.


Sejak saat itu minat baca saya pada buku romance tidak berhenti hingga sekarang. Hampir semua subgenre romance saya nikmati, kecuali fantasy dan paranormal romance. Untuk saat ini subgenre romantic suspense paling saya minati, terutama buku-buku Linda Howard.
Novel LH yang paling berkesan.


Kalau kalian, buku romance pertama apa yang kalian baca?  Jangan lupa ikut GA yang saya posting setelah ini.

Tengok juga postingan  teman-teman dari ordo romance ya.