Friday 28 February 2014

Always be in Your Heart vs Cinta Tanpa Jeda

Sebetulnya saya ini iseng banget. Ngapain posting cover-cover mirip segala, ya, kan? Tapi, karena ini menimbulkan keasyikan tersendiri, jadi, ya, saya terusin saja posting nggak penting kayak gini. 
Perkara cover itu nggak gampang, lho. Saya pernah bekerja di sebuah penerbitan, dan maslah cover sering menjadi perdebatan yang panjang, setelah pemilihan judul.  
Hal ini akan makin seru, kalau designer covernya kurang bisa ngerti kemauan pihak lain yang berkepentingan. Masalah cover (dan judul) bukan hanya urusan designer cover saja, kok. Sepengalaman saya, dari pihak editor, penulis, dan marketing ikut terlibat di dalamnya. Menyatukan isi kepala mereka dari berbagai divisi yang berbeda itu tidak gampang. Maka, saat akhirnya cover dapat dinikmati oleh pembaca dan mendapat apresiasi yang menyenangkan, rasanya perdebatan panjang itu tinggal kenangan :D

Kali ini saya tertarik dengan dua cover novel romance. Dua-duanya tulisan teman saya. Cinta Tanpa Jeda tulisan Mbak Indah Hanaco diterbitkan oleh Bukune (satu grup dengan GagasMedia).
Sayangnya saya belum membaca bukunya. 

gambar dari goodread
Novel kedua, Always be in Your Heart (Pulang ke Hatimu) adalah karya Shabrina Ws. Juara ke-3 dalam Lomba Menulis Romance Qanita.
Novel ini bersetting Papua, pada masa pergolakan, terpisahnya Papua dari negara kesatuan Indonesia. Meskipun begitu, selipan kisah cintanya terasa sangat manis. Narasinya indah. Settingnya juga kuat. Pokoknya, panteslah kalau novel ini jadi juara.


Keduanya sama-sama menggunakan sangkar burung dan untaian bunga di sisi tepinya. Bedanya hanya posisi burungnya. Keduanya sama manisnya menurut saya, meski entah bagaimana keduanya punya kemiripan yang lumayan kuat. Bagaimana menurutmu? Apakah pernah menemukan cover mirip juga?


Wednesday 26 February 2014

Diamond Bay [Wishful Wednesday 2]

 Happy Birthday ke-2 Wishful Wednesday
link foto
Wow, kayaknya angka 2 sedang mengelilingi saya. Semoga keberkahan angka 2 juga meliputi saya. Ternyata ini meme WW ke-2 yang saya ikuti di bulan ke-2 (Februari) dan merupakan ulang tahun ke-2 Wishful Wednesday yang diadakan oleh Astrid. Satu lagi, hadiahnya pun untuk 2 peserta! Amazing! :D

Beruntung banget, karena meme WW yang ke-2 saya dan ke-99 bagi yang ikut dari awal, ternyata Astrid sedang baik hati banget. Padahal, kemarin dia sedang sakit gigi. Semoga sakit giginya sudah bener-bener sembuh, ya. Untuk merayakan kesembuhannya, sebagai tanda bersyukur dan sebagai ulang tahun ke-2 meme WW. *alasan kedua yang benar*  Astrid mau bagi-bagi hadiah untuk dua peserta meme Wishful Wednesday kali ini. Aseeek! Semoga Astrid selalu diberikan kesehatan sehingga bisa membuat meme ini terus ada dan makin banyak yang ikut, makin banyak juga wish yang terkabul :)

Hadiah berupa buku senilai maksimal Rp100.000,-

Bertepatan, Gramedia baru saja menerbitkan novel Tante Linda Howard yang berjudul Diamond Bay. Karena LH itu salah satu penulis favorit saya, sudah pasti bukunya ini langsung jadi target WW kali ini.
Saya berencana memiliki koleksi lengkap buku-buku Linda Howard. Selain saya suka tulisan LH yang banyak mengungkap kasus mafia, melibatkan CIA, FBI, dan semacam itu, saya juga salut dengan produktivitasnya di usia yang tidak muda lagi. Yah, aslinya, sih, saya pingin ketularan bisa produktif di usia sekarang. *intip uban :D

Ternyata, Diamond Bay ini adalah buku ke-3 dari serial Kel Sabin. Hehe ... dan belum ada satu pun yang saya baca dari serial ini. Therefore, selain Diamond Bay, saya juga pingin banget baca Midnight Rainbow (Kel Sabin #1). Kemarin saya baca review di blog Harlequin Romance-nya Angela, langsung suka dengan bukunya. Katanya, sih, alurnya cepet. Waduh, tambah suka. Akhir-akhir ini saya lagi bosan baca yang lambat-lambat. Beberapa buku di timbunan pada mentok di sekitar 10 halaman pertama. :(

So, semoga keberuntungan dari kebaikan Astrid jatuh pada saya, sehingga Diamond Bay dan Midnight Rainbow menjadi penghuni rak saya berikutnya *merapal doa
Sinopsis
Grant Sullivan, agen khusus yang telah mundur dari tugas lapangan tiba-tiba mendapat panggilan baru. Ia ditugaskan membebaskan Jane Hamilton Greer, putri pengusaha kaya yang disandera di Costa Rica. Tetapi, benarkah Jane hanya sosialita manja? Ataukah wanita itu sebenarnya terlibat dalam spionase yang dapat merugikan negara?
         Menemukan Jane memang tidak sulit, meskipun menyelamatkannya belum tentu semudah itu. Dan dalam masa-masa penuh ketegangan, di tengah hutan hujan yang segelap malam, rasanya semua pertanyaan Grant memudar...digantikan ketertarikan luar biasa yang sama-sama mereka rasakan.

 Sinopsis
Rachel Jones sama sekali tidak mencari masalah, apalagi laki-laki, tapi ia menemukan Kell Sabin. Laki-laki itu terdampar di pantai di dekat rumahnya, sekarat karena ditembak seseorang. Naluri Rachel mengatakan laki-laki itu orang baik, bahwa ia satu-satunya harapan laki-laki itu untuk selamat. Saat Kell Sabin berbaring tidak sadar di hadapannya, Rachel harus memutuskan masa depan laki-laki itu... yang mungkin juga akan terhubung erat dengan masa depannya sendiri.
 

Jika benar saya yang mendapat durian buku jatuh *lagi musim durian* kali ini, Astrid bisa beli di sini :D

Diamond Bay bisa dibeli di sini:
Grazera Rp43.000
bukabuku Rp42.500
kutubuku.com Rp42.500
Midnight Rainbow bisa dibeli di sini:
Grazera Rp43.000
Gramedia.online Rp42.500
ParcelBuku Rp28.000 (semoga masih ada stok)
bukabuku Rp42.500

Kalian juga mau ikut meme seru ini? Silakan baca syaratnya dulu:
  • Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  • Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  • Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  • Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Tuesday 25 February 2014

Arisan Buku BBI Joglosemar

Kemarin, saya dapat colekan dari Bee Busyra untuk ikut arisan. Pesertanya anggota BBI Joglosemar (Jogja Solo Semarang). Iurannya murah, cuma sepuluh rebu. Peserta yang dapat adalah yang berulang tahun bulan itu. Kalau bulan itu ada yang ultah 2, iurannya jadi 20 rebu, kecuali yang ultah hanya setor 10 rebu. Pas dicolek, ultah saya udah lewat sebetulnya. Tapi, karena ingin ikut seru-seruan anak-anak BBI, jadilah saya ikut.
Karena Januari yang ultah ada 3 orang termasuk saya, jadi saya hanya setor 20 rebu. Para peserta harus segera setor ke si Lulu (Luthfiah). Karena saya mendapat giliran pertama, jadi semangat dong saya :D

Akhirnya, pada suatu hari Bee kirim sms menanyakan alamat rumah saya. Iyeee, aseek bakal dapat kado arisan buku. Meskipun sebenarnya itu uang kita sendiri, tapi tetep saja rasanya berasa dapat kado gratis dari teman-teman :D
Kenapa bisa membeli buku sesuai keinginan saya? Itu karena, para peserta diminta mengupdate books wishlistnya di Goodread. Jadi, duta kado akan membeli sesuai wishlist kita. Tahun ini peserta arisan buku ada 24. Jadi, dikurangi iuran kita sendiri, kita dapat buku seharga 230 rebu. Wihiii ... lumayan, kan, untuk menambah tinggi timbunan kita.
Syukurlah Bee nggak nyasar waktu membawakan kado buku ke rumah saya. Dan inilah buku yang telah dipilih oleh panitia sebagai kado arisan saya:




Judul buku-buku yang diberikan:
1. Three Wedding and Jane Austen by Prima Santika
2. LSDLF by Syahmedi Dean. Saya memang suka berencana mengoleksi semua serinya. Saya sdh punya yang seri AMSAT.
3. Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami

4. Gadis Pakarena by Khrisna Phabicara
5. Cuckoo's Calling by Robert Galbrait
6. Titik Nol by Agustinus Wibisono


Nah, asyik, kan, buku-bukunya. Lumayan tebal-tebal juga. Masalahnya, kapan ya saya bisa menyelesaikan baca dan review buku-buku itu? Entahlah, hanya Allah yang tahu :D

Wednesday 19 February 2014

Home [Wishful Wednesday-1]

Novel tulisan Mbak Ifa Avianty ini sudah jadi incaran saya lama. Bahkan sudah tertulis di wishlist saya cukup lama. Dan berhubung sampai sekarang saya belum juga beli, karena selalu tergeser dengan pengeluaran-pengeluaran lain, jadi saya akan jadikan novel Home sebagai postingan Wishful Wednesday yang pertama saya ikuti. Itu artinya Wishful Wednesday yang ke-98 dari pemilik event ini. :D

penerbit: Diva press
harga: 50.000
tebal: 388 hlm
terbit: September 2013

Kenapa Home jadi wishlist saya? Karena, sejak membaca cerbung mbak Ifa Avianty di majalah Ummi, yang berjudul Bukan Cinta Semusim itu saya langsung sukak dengan tulisan mbak satu ini.Beberapa novelnya sudah saya baca, bahkan kapan-kapan saya pingin bikin RC Ifa Avianty *halah

Oya, waktu mencari novel ini lewat mesin pencari google, saya heran lho karena novel ini hampir tak muncul. Bahkan saat saya mengetik judul bersama nama penerbitnya juga sama saja hasilnya.

Nah, ternyata itu karena nama penulisnya bukan IFA AVIANTY (ini nama yg benar) tapi IVA AFIANTY. Saya pernah menanyakan ini pada mbak Ifa via FB. Apakah memang sengaja, karena menulis di penerbit baru. Ternyata ini murni kesalahan penerbit. O, makanya susah nyari covernya di google.
Setelah memposting Wishful Wednesday hari ini semoga Home segera ada di tangan saya. Siapa tahu salah satu pembaca di sini sedang ingin bagi-bagi :D

Apa wishlist kalian? Mau ikut seru-seruan ini?
  • Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  • Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  • Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  • Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Tuesday 18 February 2014

The Tale of Despereaux

Cerita tentang 
seekor tikus, seorang putri, 
sedikit sup, dan 
segulung benang
Pemenang Newberry Book 2004
Ditulis oleh Kate DiCamillo
Ilustrasi oleh Timothy Basil Ering
Alih bahasa oleh Diniarty Panda
Diterbitkan oleh Gramedia 2005


Buku Pertama
LAHIRNYA SI TIKUS
Dalam bagian ini kita akan membaca kisah lahirnya si Despereaux di sebuah 'rumah' di balik dinding-dinding kastil, dari seorang seekor tikus bernama Antoinette yang lebih mengingat 'tas dandanannya" daripada putra kecil yang baru dilahirkannya. Tikus kecil satu-satunya yang hidup di antara saudaranya yang lahir, yang mengecewakan, yang lahir dari ibu tikus Prancis yang datang ke kastil ini dengan bersembunyi di tas seorang diplomat. Despereaux, begitulah Antoinette menamakan anaknya, sebagai lambang atas berbagai kesedihan dan kemalangan di balik kastil itu.
Dan dimulailah kisah Depereaux Tilling yang bertubuh sangat kecil, dengan telinga yang sangat besar. Dia bukan hanya dapat bertahan hidup dengan tubuh sangat kecilnya, Despereaux bahkan menjadi tikus yang mabuk asmara terhadap Putri Pea, putri Raja Phillip dari Kerajaan Dor. Tikus kecil yang aneh, yang lebih suka membaca daripada mengerikiti kertasnya seperti saudara-saudaranya.

Buku Kedua
CHIAROSCURO
Jika Despereaux adalah tikus kastil yang punya derajat 'mulia' yang menyukai cahaya maka Roscuro adalah tikus got yang tinggal di ruang bawah tanah, yang tak peduli apakah ada cahaya atau gelap. Karena itulah ia diberi nama chiaroscuro. Tapi sejak dia menemukan tali panjang dan mengerikitinya, sehingga Gregory, pemilik tali, itu marah dan menyalakan api tepat di depan mata Roscuro, tiba-tiba saja Roscuro memiliki ketertarikan sangat pada segala yang ber'cahaya'. Cahaya adalah arti kehidupan, begitu pendapat Roscuro.
Dan sejak ia mencintai cahaya, sejak itu pula hidup Roscuro menderita. Tepat seperti perkataan sahabatnya, tikus tua Boticelli Remorso, bahwa arti kehidupan adalah kesedihan, penderitaan, dan kegelapan.

Buku Ketiga
Buset! 
Kisah Miggery Sow
Segenggam rokok, selembar taplak meja merah, dan seekor ayam betina, adalah penyebab Miggery Sow (Mig) akhirnya memiliki telinga serupa kembang kol yang menghiasi kedua telinganya. Ditinggal oleh mamanya untuk selamanya, akhirnya Mig yang kebingungan makin bingung ketika papanya pergi dengan segenggam rokok, selembar taplak meja merah yang melilit lehernya, dan seekor ayam betina terkepit di ketiaknya. Pergi meninggalkan Mig pada seorang Paman yang tak hanya mengubah telinganya menjadi kembang kol tapi sekaligus membuat Mig tak bisa mendengar jelas, sehingga Mig terbiasa berteriak jika bicara. Dan setelah melongo saat melihat rombongan istana dengan kereta kuda yang indah dan penumpang yang tak kalah indah, dimulailah petualangan Mig dan satu harapannya yang sangat mustahil terjadi. Buset!

Buku Keempat
Dalam Cahaya Lagi
Di bagian ini, kita akan menemukan semua tokoh dari ketiga cerita di atas saling bertemu, saling berinteraksi. Konflik memuncak di bagian ini. Konflik antara tikus dan manusia dan sup. Di bagian ini kita lebih banyak diajak melihat cahaya dan istana dan dapur yang beraroma lezat.  

Menyesal saya baru membaca kisah si tikus yang dimabuk asmara ini sekarang. Buku ini sudah berdebu saat akhirnya saya ikut TBRR Pile dan Baca Bareng BBI bulan Januari. Tapi, berhubung saya tidak mereview tepat waktu, jadilah saya ikutkan TBRR Pile saja.

Tertarik membeli karena ada tulisan Pemenang Newberry Book di sudut bawah, karena covernya yang berupa ilustrasi seekor tikus dengan benang merah melilit tubuhnya dan sebatang jarum terseret di samping tubuhnya, tentu saja tidak akan membuat tangan saya terulur untuk mengambilnya. Tikus, binatang menjijikkan bagi saya.

Tapi, Kate DiCamillo berhasil menyingkirkan rasa jijik itu melalui Despereaux selama membaca kisahnya. Yang ada justru takjub, penasaran, gemas, juga terharu. Bahkan saat Despereaux mencicipi sup dari koki dapur rasa jijik saya menjelma jadi kelegaan dan rasa hangat yang menguar dari kuah sup itu.
Kisah ini unik, dengan narasi yang cantik dan hangat karena penulis sering menyapa pambacanya (anak-anak) dengan kalimat-kalimat seperti:
                 Anak-anak, kau harus tahu bahwa takdir yang seru .... 
                Anak-anak aku harus melaporkan bahwa yang dilihat Furlough belumlah seberapa. 
Dan sapaan-sapaan langsung sepanjang cerita hingga penutupnya.

Saya benar-benar  iri karena Kate DiCamillo bisa bercerita tentang tikus sebagus ini. Melalui tokoh-tokoh di sini, kita akan belajar memahami alasan di balik perbuatan mereka masing-masing. Bahkan untuk tokoh antagonis (kalau bisa disebut demikian) seperti Roscuro dan Mig pun kita akan dibawa pada rasa simpati dan memahami perbuatan mereka, bahkan saya bisa memahami mengapa Mig punya impian yang menggelikan semua orang.

Pembagian buku ini menjadi 3 bagian, yang masing-masing menceritakan satu tokoh, membuat karakter tokoh menjadi kuat. Saya menyukai gaya penulisan ini. Fungsi lain dari pembagian ini ternyata dapat menimbulkan efek misteri, sehingga kita (saya) penasaran sekaligus kaget dan lega ketika menemukan korelasi kisah kain merah di penjara bawah tanah dan Mig.
 
Di bab lima puluh dua, satu bab sebelum penutupnya yang pendek, yang berjudul 'bahagia selamanya' saya dibuat kagum dengan cara Kate mengakhiri cerita bagi semua tokohnya. Bahagia selamanya, yang dibuat oleh penulis bukan bahagia ala Cinderella. Awalnya saya sempat deg-deg-an mengikuti kisah Despereaux dan cintanya pada Putri Pea. Bagaimana seekor tikus berpasangan dengan putri manusia? Tapi, bagaimana kalau si tikus patah hati karena perbedaan mereka, melihat apa yang telah ia lakukan demi Putri Pea. Dan ending di buku ini membuat saya termangu setelah menutup halaman terakhirnya. Penulis bisa membuat saya lega, dengan akhir setiap tokohnya, meski tidak harus seperti harapan mereka semula. Dan akhirnya saya dapat mengembuskan napas dengan lega.

Seperti yang dikatakan oleh Kate DiCamillo di web-nya, jika dia menyukai storytelling maka bagian penutup itu telah membuktikannya. Dan saya seperti mendengar seorang bunda yang mengakhiri kisahnya di samping putrinya yang menatapnya dengan mata bulat lebar, karena enggan berhenti mendengar suara merdunya.


Tentang Miggery Sow
Rupanya Mig menjadi tokoh yang paling disukai Syakira (anak saya). Saat itu, saya coba membacakan kepadanya dan dia dengan antusias mendengarkan. Bahkan kakaknya yang sedang belajar, ikut mendengarkan dan menuntut saya untuk menceritakan lagi nanti.  Deskripsi tentang Mig dengan telinga kembang kolnya dan kata 'buset" yang menjadi ciri khas Mig membuat Syakira terbahak-bahak. Bahkan Syakira (anak saya) meminta buku itu untuk dia baca sendiri.
Hah, tiba-tiba saya ingin sekali bisa menulis kisah semenarik cara Kate DiCamillo berkisah.

Kalimat-Kalimat yang Menarik

Sepanjang bukunya, kita akan menemukan banyak kalimat dan ungkapan yang menarik.Beberapa yang saya tulis di bawah ini.

Kalau jadi raja, kau boleh membuat peraturan konyol sebanyak yang kau mau. Itulah enaknya menjadi raja. (Ini tentang Raja Phillip yang memerintahkan agar semua tikus got dibunuh, dan larangannya memasak sup di seluruh kerajaan)

Cinta, seperti yang telah kita bicarakan di depan adalah sesuatu yang kuat, indah, konyol, mampu memindahkan gunung. Dan gulungan benang.

Cerita seperti cahaya.





Typo
Sebenarnya tidak terlalu mengganggu, tapi untuk penerbit Gramedia saya agak takjub jika ada typo
hal 143: taplak meja meja itu lagi  (harusnya kata 'meja' hanya satu)
hal 247: ... omonganmu yang ga-ga-gagap (gagap-gagap)
hal 267: "Bunuh aku," kata Roscuro. Ia jatuh berlutut di depan Roscuro (harusnya di depan Despereaux)

FILM

Ternyata sudah ada film animasinya *telat*. Sayangnya saya baru melihat trailernya dan langsung merasa tidak cocok dengan cerita di dalam bukunya. Misalnya Putri Pea, yang dalam bayangan saya masih imut dan dan berpipi gembul dan lembut dan ramah, di animasinya malah tampak dewasa dan jutek.
Begitu pula dengan Mig yang khas dengan telinga kembang kolnya, di film telinganya biasa-biasa saja.

Saat melihat Behind the Scene filmnya ternyata pengisi suara Putri Pea adalah Emma Watson, sedangkan Despereaux diisi oleh Matthew Broderick.
Selama ini saya melihat dubber biasanya hanya duduk atau berdiri di balik peralatannya (alat rekam) tapi saat melihat proses pengisian suara (istilanya apa sih? ) saya mendapat pengalaman baru. Saya baru tahu kalau para pengisi suara ternyata berakting sama dengan kisahnya. Jika harus melempar, dia melempar beneran dan blug! mengenai lawan mainnya :D
Begitu juga dengan gebrakan di meja, pukulan, lemparan alat-alat dapur, semua dilakukan oleh para pengisi suara. Dan suara yang dihasilkan memang menjadi sangat ekspresif. Ow... saya kagum dengan totalitas mereka, hanya untuk sebuah kisah seorang Despereaux, tikus kecil yang jatuh cinta pada Putri Pea :D

Saturday 8 February 2014

Mata yang Enak Dipandang

gambar dari goodread
Kumpulan 15 cerpen yang terserak di sejumlah media antara tahun 1983-1997
Terbit pertama kali oleh Gramedia tahun 2013
Desain sampul: eMTe
216 hlm; 20 cm

Saat Dion menawarkan buntelan di grup BBI, bertepatan saya membuka FB, sehingga dengan cepat saya dapat memilih buku ini. Jaminan nama pengarangnya membuat saya tak ragu, apalagi covernya yang kuning terang sangat tertangkap mata. Dan tentu saja judulnya yang biasa, berbentuk kalimat utuh, tak berima, dan menurut saya kurang puitis. Tetapi pada dasarnya Ahmad Tohari memang tidak pernah (setahu saya) menulis dengan kata-kata puitis, meliuk-liuk, sebelum sampai pada maksudnya. Ahmad Tohari itu apa adanya, dan karena itulah saya menyukai karya-karyanya.

Kisah pertama yang diberi judul (1) Mata yang Enak Dipandang seketika membuat hati saya tersinggung. Sungguh. Bayangkan saja bagaimana melalui tokoh Marta yang buta, Ahmad Tohari mempermalukan saya, mempermalukan mata saya yang berharga ini sebagai mata yang tak enak dipandang, karena beberapa kali saat naik kereta api merasa lebih nyaman dan berpihak pada peraturan yang melarang para pedagang, pengamen, apalagi pengemis "seperti Marta" berlalu-lalang di lorong kereta. Mata yang tak peduli, karena berada di kereta yang nyaman dan bersih, pada sosok-sosok Marta, yang menyipit saat melihat mereka.

(2) Bila Jebris Ada di Rumah Kami bercerita tentang Jebris, pelacur, yang tinggal di lahan yang sama dengan Ratib, seorang ustadz kampung. Sama seperti Sar, istri Ratib, saya juga deg-degan untuk mengetahui bagaimana pendapat dan sikap Ratib dengan keberadaan Jebris. Cara Ratib memandang persoalan ini menjadi pelajaran buat kita.

Cerpen keempat membuat saya terpaksa mengeluarkan satu kata yang kami tabukan di rumah, yaitu "Gillaaaaaa!" Berkisah tentang orang-orang yang datang ke rumah kita dengan maksud meminta sumbangan, entah untuk yayasan penderita cacat atau menjual barang-barang yang "ngaku"nya hasil buatan para difable. Mereka memang "mungkin" penipu. Tetapi (3) Penipu yang Keempat, penipu yang jelas lebih pandai itu ternyata adalah saya, bisa juga kamu, atau dia! Ahmad Tohari benar-benar membuat saya terperangah sekali lagi karena "kecaman"nya yang dengan semena-mena menelanjangi saya. Gila!

Pada kisah (4) Daruan, pembaca akan tahu  kisah seorang penulis yang puluhan karyanya tak juga tembus penerbit. Hingga suatu hari, atas kebaikan sahabatnya, Muji, Daruan akhirnya dapat melihat karyanya dalam bentuk buku. Penulis mana yang tak sumringah saat melihat karyanya akhirnya dibaca orang. Dan tentu saja seiring dengan itu, harapan akan masa depan yang cerah, tak lagi nebeng hidup pada istri akan segera terjadi. Itu mimpi dan harapan Daruan, dan tentu saja Daruan-Daruan yang lain. Saya dapat merasakan euforia Daruan saat menerima bukunya, serupa menimang bayi yang telah dikandungnya berbulan-bulan sengan susah payah, tak jarang harus begadang, lupa mandi, lupa makan, dan akhirnya lahir. Namun semua euforia itu pupus seketika. Harga diri Daruan yang hancur membuat saya harus selalu ingat untuk bernapas. Bukan saja karena bukunya tidak dijual di toko buku bergengsi, tetapi  juga ternyata masih utuh di tangan pedagang asongan, menjadi efek paling menyakitkan dari sebuah perjuangan panjang seorang Daruan (penulis).

Lagi-lagi Ahmad Tohari bercerita tentang kekalahan seorang laki-laki (suami). Dalam (5) Warung Penajem, Kartawi, petani dengan secuil lahan, itu mendapat imbas dari obsesi istrinya untuk menjadi orang kaya. Di cerpen ini, saya serasa ikut menjadi pelanggan Jum dan bergosip tentangnya, saking dekatnya tokoh cerita itu dalam kehidupan sehari-hari.

(6) Paman Doblo Merobek Layang-Layang, padahal dia adalah ikon seorang pahlawan di desanya. Jika mereka mengalami kesulitan maka Paman Doblo akan segera turun tangan dengan senyum yang selalu menghias wajahnya. Sayangnya, kalimat "Untung ada Paman Doblo", itu kini harus ditelan dengan susah dan sedih, semenjak Paman Doblo diangkat sebagai satpam di kilang minyak yang baru dibangun.

Ada sebuah kisah tentang seorang yang telah membunuh 99 orang. Dia pun bertobat dan mencari seseorang yang dapat menunjukkan jalan tobatnya. Namun, orang ke-100 ini tidak seperti yang dia harapkan sehingga dibunuhlah orang ini, dan genaplah dia membunuh 100 orang. Dengan penuh kesedihan, orang ini berjalan untuk menemukan seseorang yang dapat menuntunnya pada sebuah pertobatan. Sayangnya, sebelum dia sampai (bertemu) dengan orang alim tersebut, dia meninggal. Saat itulah malaikat rahmat dan malaikat azab berebut. (7) Kang Saripin Ingin Dikebiri, memiliki pesan yang sama. Lelaki paling konyol dan nekat yang mencari jalan keluar atas nafsunya yang tak dapat ditundukkan. Pesannya adalah "jangan sok menjadi panitia penghitung amal!"

Kisah selanjutnya adalah kisah tentang Kasim yang berusaha menyeberang jalan raya untuk menuju secuil sawahnya yang menunggu dipanen. Namun, arus mudik yang padat membuat Kasim harus menahan kesabaran. Berjam-jam dia menunggu kesempatan dari para pemudik yang hendak bersilaturahim dan bermaaf-maafan, untuk menyeberang. Bayangan akan burung pipit yang rakus menuai duluan, membuat Kasim berani melangkah dengan gagah menyeberang jalan raya. Untuk cerpen ini, sayang endingnya kurang menyentak. Mungkin karena terlalu berat muatan kritiknya, sehingga ketika (8) Akhirnya Kasim Menyeberang Jalan jadi terasa kurang menyentuh.

Pada (9) Sayur Bleketupuk, saya merasa mendapat pesan penting dari Ahmad Tohari melalui prasangka Parsih pada suaminya, Kang Dalbun. Janji Kang Dalbun untuk mengajak anak istrinya naik jaran undar, menjadi awal malapetaka di rumah mereka. Tragis.

Setelah kisah tragis tersebab ketidaksabaran dan prasangka Parsih, pada (10) Rusmi Ingin Pulang, sayangnya terasa datar. Ketakutan Kang Hamim akan kepulangan Rusmi, anaknya, yang menurut desas-desus menjadi pelacur di kota, membuatnya harus memastikan pada Pak RT bahwa anaknya diterima di kampung ini. Dan setelah itu memang tak terjadi apa-apa, selain kedatangan Rusmi yang disusul oleh lelaki baik dan tampak kaya.

(11) Dawir, Turah, dan Totol, tiga nama yang "aneh", juga kisah mereka bertiga yang tak kalah mengherankannya. Tiga sosok manusia yang saling mengikatkan diri di antara kardus-kardus bekas dan tempat sampah. Saya hanya bisa mendesah berat mengikuti kisah tiga tokoh ini.

Sementara Dawir, Turah, dan Totol yang tak tahu besok mau makan apa, sebaliknya Kang Narya memiliki (2) Harta Gantungan, berupa kerbau, yang akan digunakan sebagai imbalan untuk mengurus jenazahnya kelak. Trenyuh, yang saya rasakan saat membaca cerpen ini.

" ... yang gagah, yang cantik, yang mulus, yang bopeng, sama saja. Di mataku mereka akan segera berubah menjadi tengkorak dan tulang-tulang yang berjalan kian kemari ...." Itulah yang dilihat oleh mata Sardupi. Dia bahkan pernah dihajar oleh Pak Braja, hansip pasar, karena tertawa terbahak-bahak saat diajak bicara hansip itu. Masalahnya Sardupi tidak bisa menahan tawanya karena (13) Pemandangan Perut yang dilihatnya. Mata Sardupi, mata yang dapat melihat perut orang-orang berdasarkan tabiat mereka. Sebuah cerpen religius, dengan gaya supranatural.

Cerpen yang juga sama-sama religius, menampilkan hubungan transedental antara Markatab yang mendapat ucapan (14) Salam dari Para Penyangga Langit.

Berbeda dengan keempat belas cerpen di atas yang terdiri dari 9-10 halaman, di (15) Bulan Kuning Sudah Tenggelam, kita akan disuguhi sebuah novelet yang mengisahkan tentang Ayuning Rahadikusumah, anak angkat seorang bupati terhormat, yang harus menentukan pilihan antara ayah angkat yang telah melimpahinya dengan kasih sayang tak terkira atau Koswara, suami tercintanya. Kisah yang sangat menyentuh bagi kita yang memiliki orang tua yang kukuh tinggal di rumah mereka, sendirian, sementara kita berada nun di sana. Membawa serta mereka tak bisa, sementara kita pun punya sejuta satu alasan jika harus tinggal di rumah orang tua. Sebuah masalah pelik, karena dalam sebuah hadits disebutkan, dengan konteks bebas yang intinya "sungguh terlalu mereka yang tidak masuk surga sedang orang tuanya masih ada di sisi mereka". Sungguh sebuah dilema.

Lima belas cerpen yang saya beri 5 bintang ini tak salah menjadi pilihan saya di antara buku lain yang ditawarkan. Terima kasih telah memilih saya menjadi pemilik Mata yang Enak Dipandang.

Sunday 2 February 2014

Dibalik Cerita Menjadi SS


Sebenarnya saya agak ragu mengikuti event SS BBI ini. Saat akhirnya diumumkan siapa yang jadi SS dan siapa X (Target) kita, rasanya antara senang dan deg-degan. Senang karena saya mendapat target yg wishlistnya  bisa didapat dengan mudah. Pada awalnya ;)
Tapi, kesenangan itu berubah jadi kebingungan karena harus membuat riddle untuk si X. Berdasar link yang diberikan Tezar, saya pun mulai membuka riddle para BBI tahun lalu satu per satu. Heyyaaa ... itu kenapa pada jago bikin teka-teki? Nggak ada yang biasa-biasa saja. Dan herannya lagi, para X juga jago banget menebak santa mereka. Mereka bisa memecahkan kode-kode yang aneh. Kokbyssaaa?

Awalnya saya niat mau membuat teka-teki silang kayak seorang peserta SS tahun lalu. Hehe ... ternyata sulit! Ya sudah saya bikin puisi saja. Tapi, bingung juga mendeskripsikan diri saya dalam sebuah puisi. Sambil menunggu ide muncul, saya mulai saja mencari buku target. Kebetulan saya tertarik promo sebuah olshop. Banyak banget buku incaran saya yg sedang di-obral. Dan kebetulan olshop itu menjual buku target. Pintu Harmonika, meskipun tidak diobral, tapi lumayan buat menghemat ongkir nantinya.

Saya berniat memberi satu buku lagi. Saya lihat di blognya, dia pingin punya Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa. Oke, beberapa waktu lalu saya melihat tumpukan buku itu di TM. Saat suami punya waktu untuk mengantar, saya segera mencari buku itu. Lho ... lho ... kok nggak ada ya? Saya coba cari di komputer, alhamdulillah masih ada satu. *laris juga bukunya
Tapi, penjaga toko yang membantu saya mengatakan kalau buku itu ha-bisss! padahal di kompi masih ada 1, kan? Dan ketika dengan ngeyel saya susuri lagi deretan dan tumpukan buku di tobuk itu, ternyata memang nggak berhasil menemukan.
Ya sudah, saya pindah ke Gramedia saja. Yakin di sana masih ada banyak. Tapi ... sekali lagi saya nggak menemukan buku itu. Masalahnya saya juga nggak ingat wish-list lain si X. Mbak penjaga bilang kita bisa order, tapi nggak tahu kapan datangnya. Wadoh, padahal kata Oky si panitia SS, tanggal 9 si X sudah harus menerima kadonya. Ada sih olshop yang punya stok. Tapi, pasti bakal telat juga sampainya. Sebagai peserta baru, saya harus taat aturan, kan. Dan ternyata banyak teman BBI yg juga belum menerima kado setelah tanggal yg ditentukan. *halah
Untuk mengurangi rasa tak enak karena hanya mengirim satu buku, saya selipkan pembatas buku wayang. Berharap semoga dia suka :)

Nah, tinggal menentukan riddle, nih. Setelah mencorat-coret dengan meminta suami menilai teka-teki yang saya buat, akhirnya saya menulis riddle ini:
My dear X
Sepenggal namaku kerap bersanding dengan keajaiban
Jika kau ragu ...
Buka kitabmu, dan temukan aku di dalam tanda 6512
Sepenggal namaku yang lain adalah milik para empu
Your SS


Ketika tahu bahwa salah satu peserta SS juga ada yang memiliki nama depan yang sama dengan saya, seketika saya khawatir si X bakal bingung menentukan SS-nya. Tapi kado sudah terlanjur siap tinggal kirim, jadi saya berdoa semua baik-baik saja :D

Begini cara menebaknya:
Kata atau angka yang paling sering disandingkan dengan keajaiban adalah angka 7. Misalnya 7 keajaiban rezeki, 7 keajaiban peninggalan kuno, 7 keajaiban Indonesia, 7 keajaiban dunia, dan lain-lain.
7 dalam bahasa Sansekerta adalah sapto.
Karena target saya seorang muslim maka saya minta dia buka kitabnya yaitu Al-Quran. Tanda 6512 (biasanya di kitab-kitab ditulis 65:12) merujuk pada Surah ke 65, yaitu ath-Thalaq ayat 12. Di dalam ayat tersebut ada kata tujuh, di awal ayat "Allah yang menciptakan tujuh langit ...".
Sepenggal namaku yang lain adalah milik para empu
Kata perempuan biasa dianggap sebagai bentuk kependekan dari dua kata yaitu para empu, sebagaimana kata wanita sering dianggap kependekan dari wani ditata (berani ditata).
Rini merujuk pada nama seorang perempuan. Bapak saya juga pernah berkata kalau rini berarti perempuan. Jadi kalau digabungkan menjadi saptorini.
Buat Inge maaaaafff, ya, karena riddle-nya kayak gitu dan kadonya cuma satu. :D